Sabtu, 28 September 2013

Diselamatkan Kambing Gembalaan

Pompei, tahun 79. Pagi itu keadaan kota perdagangan, Pompei seperti biasa. Pasar-pasar hiruk pikuk, penuh sesak oleh penjual dan pembeli. Anak-anak yang tidak bersekolah bermain di tepi jalan. Ibu-ibu sibuk bekerja di rumah.
 
kambing2     Adalah anak penggembala di kota itu bernama Guiseppe. Ia kesal karena kambing-kambingnya tak mau diajak ke lereng Gunung Vesuvius. Bersusah payah Guiseppe membujuk mereka pergi ke lereng itu, tetapi mereka tetap menolak. Bahkan, kambing-kambing itu kelihatan gelisah. Guiseppe bingung tak mengerti. Dengan geram, ia lalu mengikuti kemauan kambing-kambingnya.
      Rupanya, hari itu kambing-kambing gembalaannya mau merumput di dekat pantai. Guiseppe pun membawa mereka ke sana. Dalam hati, Guiseppe bertanya-
tanya mengapa kambing-kambingnya mau merumput di dekat pantai. Bukankah rumput di lereng lebih segar?
      Matahari semakin tinggi. Sementara kambing-kambingnya merumput, Guiseppe membuka bekalnya.
      Tiba-tiba ... terdengar gemuruh dahsyat dari arah Gunung Vesuvius. Makin lama gemuruh itu makin dahsyat. Belum hilang keheranan Guiseppe, tiba-tiba bumi tempat Guiseppe berpijak bergoyang hebat. "Gempaaa!!!"
      Kambing-kambing Giuseppe lari dengan panik ke tepi pantai. Terbirit-birit Giuseppe mengikuti mereka.
      Ya, ampun kini si Gunung Vesuvius memuntahkan abu dan batu panas. Petir sambar menyambar. Langit menjadi gelap. Terbayang di pelupuk Giuseppe penduduk di kota pasti panik mencari tempat persembunyian. Ia pun membayangkan ibu dan ayahnya. Di mana mereka berlindung?
      Dua hari lamanya Gunung Vesuvius mengamuk, Giuseppe pun terkurung di tepi pantai. Baru ketika keadaan sudah mulai tenang, ia mencoba berjalan pulang. Astaga apa yang dilihatnya? Kota Pompei, kota tempat tinggalnya, sudah terkubur oleh abu dan batu-batu. Sejenak Giuseppe termenung dan menangis. Ia kehilangan orang tua yang sangat dicintainya yang kemungkinan besar ikut terkubur.
      Dengan langkah gontai, ia lalu mengungsi ke kota lain. Dalam hati ia berterima kasih pada kambing-kambing gembalaannya yang telah menyematkan dia. Seandainya, hari itu ia menggembalakan kambingnya ke lereng Gunung Vesuvius, dapat dipastikan ia sudah jadi korban.

sumber:http://www.kidnesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar