Rabu, 25 September 2013

Raja dan Laba-Laba

Dahulu kala di negeri Skotland,
ada seorang raja bernama Bruce.
Sudah enam kali dia memimpin
pasukannya menuju medan
perang melawan sang agresor
dari England, namun selama
enam kali pertempuran itu,
pasukannya selalu babak belur
dihajar oleh musuh, hingga
terpaksa mengalami kekalahan
dan melarikan diri ke hutan.

Akhirnya, dia sendiri juga
bersembunyi di sebuah gubuk
kosong di dalam hutan belantara.
Suatu hari, hujan turun dengan
derasnya, air hujan menerobos
dari atap rumah yang bocor
mengenai muka Bruce, sehingga
dia terbangun dari tidurnya.

Sesaat dia merenungi nasibnya
yang malang karena tidak dapat
mengalahkan musuh, walaupun
dia telah mengerahkan segala
daya upaya.

Semakin dia memikirkan hal ini,
hatinya semakin pedih dan
hampir putus asa.
Pada saat itu, mata Bruce
menatap ke atas balok kayu yang
melintang diatas kepalanya,
disana ada seekor laba-laba
sedang merajut sarangnya.

Dia dengan seksama
memperhatikan gerak gerik laba-
laba tersebut, dihitungnya usaha
si laba-laba yang telah enam kali
berturut-turut berusaha sekuat
tenaga mencoba mengaitkan
salah satu ujung benang ke
balok kayu yang berada di
seberangnya, namun akhirnya
gagal juga.

“Sungguh kasihan makhluk kecil
ini.”
kata Bruce, “Seharusnya kau
menyerah saja!”

Namun, sungguh diluar dugaan
Bruce, walaupun telah enam kali
si laba-laba gagal mengaitkan
ujung benangnya, dia tidak
lantas putus asa dan berhenti
berusaha, dia coba lagi untuk
yang ke tujuh kalinya, dan kali ini
dia berhasil. Melihat ini semua,
Bruce sungguh merasa kagum
dan lupa pada nasib yang
menimpa dirinya.

Bruce akhirnya berdiri dan
menghela napas panjang, lalu
dengan lantang dia berteriak:
“Aku juga akan bertempur lagi
untuk yang ketujuh kalinya!”

Bruce akhirnya benar-benar
mendapatkan semangatnya
kembali, ia segera
mengumpulkan dan melatih lagi
sisa-sisa pasukannya, lalu
mengatur strategi dan
menggempur lagi pertahanan
musuh, dengan susah payah dan
perjuangan yang tak kenal
menyerah, akhirnya Bruce
berhasil mengusir pasukan
musuh dan merebut kembali
tanah airnya.

Pesan yang dapat kita petik
adalah, bahwa janganlah pernah
kita menyerah terhadap keadaan,
bila mana kita terus berusaha
untuk mewujudkannya, tak ada
suatu hal yang tak mungkin kita
lakukan dan dapatkan seperti
kata pepatah ‘dimana ada
kemauan, disitu ada jalan’

Tidak ada komentar:

Posting Komentar