Hai! Namaku Tania. Aku suka sekali dengan cerita misteri.
Kemarin, ibuku mengajakku ke toko buku. Aku membeli buku berjudul
Misteri Kereta tua.
“Ya bu…” Jawabku.
Aku pun langsung berjalan ke meja makan.
“Hari ini makannya apa bu?” Tanyaku.
“Steak…” Jawab ibu.
Aku pun segera makan. “Bu aku mau baca buku cerita yang kemarin ya bu” kataku.
“Kamu tidur saja..” Kata ibu.
“Nanti saja bu. Aku mau baca buku kemarin dulu, kalau sudah ngantuk baru tidur” kataku.
“Ya sudah. jangan lama-lama ya…” Kata ibu.
“Iya bu” kataku.
Aku langsung bergegas ke kamar dan mengambil buku itu. “Dimana ya buku itu?” Tanyaku. Dasar pikun! kataku. “Oh iya… Masih di tas ku”. kataku. Akupun segera mengambil buku itu dan membacanya. Halaman pertama, ku buka pelan-pelan.
Saat membuka halaman ke empat… aku lihat ada tombol berwarna merah dan segera menekannya aku pun tersedot masuk ke dalam buku tersebut “tolonggg” teriakku. Aku tak tau ini tempat apa. Dan aku pun berjalan perlahan takut karena ada yang muncul tiba-tiba. Aku kaget dan… Waktu aku berjalan perlahan munculah zombie dengan tiba-tiba “kiyaaaaa” teriakku dan segera berlari “Aaaaaaa!!!” Aku segera terbangun dari tidurku “huh ternyata hanya mimpi” gerutuku
“sayang kenapa kamu teriak?” Tanya ibuku
“tidak apa-apa kok bu” jawabku
“ya sudah” ibuku segera berjalan menuju dapur.
Ternyata waktu aku membaca buku aku tertidur. “Begitulah ceritanya” kataku mengakhiri cerita.
“Wah ternyata hanya mimpi ya” kata Radit, teman sekolahku kami sekelas.
“Ya… Begitulah” kataku.
Kriiinggg kringgg krinnnggg, bel sekolah pun berbunyi semua langsung duduk di tempat masing-masing “selamat pagi anak-anak” sapa bu Tiwi guru PKN ku “selamat pagi bu Tiwi” jawab anak-anak. Aku bingung, karena Bu Tiwi membawa buku seperti yang kubaca tadi malam.
“Bu Rini… Itu buku apa?” Tanyaku penasaran.
“Buku ciptaan ibu…” Jelas ibu.
“Tadi malam aku juga sempat baca…” Kataku.
“Bagus tidak?”
“Aku tak ingat bu… Abisnya aku ketiduran…” Jelasku.
“Oh… Ya sudah ayo kita mulai pelajaran.”
Sebenarnya aku masih bingung, tentang cerita itu.
Cerpen Karangan: Giselle Iona Rachel Tuelah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar