Kamis, 24 Oktober 2013

Cempaka Wangi, Flora Khas Aceh


 
Bunga Magnolia champaca Sumatera

Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang dikenal dengan keanekaragaman jenis flora atau tumbuh-tumbuhan di setiap daerahnya. Salah satu daerah yang beruntung ditumbuhi oleh keindahan Sang Pencipta itu adalah Provinsi Aceh, yang terkenal dengan floranya yang bernama Cempaka Wangi (Magnolia champaca/Michelia champaca) atau biasa disebut juga Bungong Jeumpa yang juga merupakan bunga identitas Kota Aceh.

Bunga Purba

Kuncup Bunga Cempaka Wangi AcehAsal usul nama “cempaka” sendiri bersumber dari bahasa Sansekerta. Nama-nama dalam berbagai bahasa di India juga memiliki nama bermiripan, seperti champac, sonchaaphaa, atau sampangi. Secara umum, Cempaka Wangi (Bungong Jeumpa) adalah pohon hijau abadi yang besar, biasanya bunganya yang berwarna putih atau kuning dikenal luas sebagai sumber wewangian. Bijinya terbungkus oleh salut biji yang disukai burung.
Bunga Cempaka Wangi merupakan jenis tanaman berbunga dari suku Magnoliaceae. Bunga ini termasuk tanaman yang tumbuh di daerah tropis dan subtropis di Asia Selatan dan Asia Tenggara serta Tiongkok Selatan. Bunga Cempaka Wangi ini masih termasuk tumbuhan purba, yang merupakan fosil yang hidup dan asal-usulnya dapat ditelusuri hingga 95 juta tahun yang silam. Saat ini, Cempaka Wangi hanya tumbuh di tempat-tempat tertentu saja. Salah satu contohnya yaitu di wilayah Pulau Sumatera.

Wewangian

Bunga Cempaka Wangi AcehBunga Cempaka Wangi mengeluarkan aroma yang harum. Biasanya, hiasan Bunga Cempaka Wangi digunakan sebagai riasan untuk menyambut tamu. Sedangkan bunga yang masih kuncup digunakan sebagai hiasan rambut penari, yang mayoritas adalah Inong (dalam bahasa Aceh berarti “perempuan”). Sehingga Inong Aceh tersebut akan terlihat lebih cantik dan anggun, layaknya seorang puteri. Ketika sang penari mulai beraksi, bunga ini akan menebarkan aroma wangi yang semerbak. Bukan hanya untuk menyambut tamu, oleh Inong Aceh bunga ini juga sering digunakan sebagai pelengkap pakaian adat Aceh dalam upacara pernikahan.
Bungong Jeumpa ternyata juga memiliki kegunaan lain, misalnya sebagai pengharum ruangan. Biasanya beberapa kuntum Bunga Cempaka Wangi diletakkan ke dalam sebuah mangkuk yang berisi air. Bahkan, wangi dari bunga ini digunakan sebagai komponen utama salah satu parfum dari negara Perancis.
Namun karena populasinya sekarang yang sangat terbatas, replika Bunga Cempaka Wangi kini banyak untuk keperluan tata rias. Sehingga dalam upacara-upacara Adat Aceh sudah banyak digunakan  Bunga Cempaka Wangi tiruan sebagai pelengkap pakaian adat.

Baik Untuk Kesehatan

Selain terkenal karena kecantikan dan aroma wanginya, Cempaka Wangi ternyata juga dipakai untuk pengobatan tradisional yang juga bermanfaat bagi kesehatan. Misalnya, jenis Cempaka Kuning berkhasiat bagi wanita untuk membantu proses pemulihan setelah persalinan, mengobati kencing tidak lawas, serta mengobati demam selsema.
Untuk wanita setelah melahirkan, caranya adalah dengan mengambil beberapa helai daun Cempaka Kuning yang telah dibersihkan terlebih dahulu. Kemudian daun tersebut direbus hingga mendidih. Air hasil rebusan daun kemudian diminum.
Sedangkan untuk mengatasi demam selsema, ambil akarnya lalu ditumbuk hingga pecah, kemudian direbus dengan air hingga mendidih. Setelah menjadi hangat, air hasil rebusan tersebut kemudian diminum secara perlahan.
Pohon Bungong Jeumpa biasanya banyak ditemui dan ditanam di pekarangan-pekarangan rumah warga, di halaman kuil , dan di area pemakaman umum. Pohon Cempaka Wangi sebenarnya dapat diperbanyak dengan cara mencangkok, atau dengan menumbuhkan bijinya.
Ada satu keunikan lain dari pohon Cempaka Wangi. Yaitu adanya mitos yang menganggap bahwa Cempaka Wangi merupakan pohon atau bunga keramat. Sebenarnya karena keberadaan pohon Cempaka yang sering dihubung-hubungkan dengan tempat-tempat yang suci. Pada kenyataannya, di kehidupan sehari-hari pohon Bungong Jeumpa telah memberikan banyak manfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar