Macan tutul salju (Foto: Bitrebels)
Dilansir Sci-tech-today, Minggu (9/12/2012), populasi macan tutul salju terancam, dengan hanya 2.000 ekor di dunia. Kelompok konservasi telah bertugas dengan tantangan untuk menemukan dan menangkap macan tutul salju serta memasangkan collar atau pelacak GPS pada hewan tersebut.
Collar atau kerah yang dipasangkan pada tubuh hewan tersebut akan memberikan peneliti kesempatan untuk mengumpulkan data selama 13 bulan. Instrumen tersebut digunakan untuk mempelajari perilaku macan tutul salju dalam upaya untuk melindungi spesies.
Boone Smith beserta National Geographic melakukan penelitian ketiga untuk menemukan macan tutul salju di wilayah pegunungan Afghanistan. "Kami mengetahui sedikit tentang macan tutul salju. Sehingga, semua yang kami dapatkan dari collar GPS tersebut adalah hal yang baru," ujar Smith.
Smith mengungkap, macan tutul salju merupakan hewan legendaris. "Ini merupakan 'kucing' paling sulit di dunia untuk ditangkap dan ditemukan," tambahnya.
Kabarnya, ada sekitar 100 hingga 200 macan tutul salju di wilayah Afghanistan dan 2.000 ekor macan tutul di dunia. Karena jumlahnya yang sedikit, macan tutul salju belum pernah dipelajari seperti spesies hewan lain.
Wikipedia menerangkan, macan tutul salju (Uncia uncia) adalah sejenis kucing berukuran besar. Hewan ini memiliki panjang tubuh mencapai 130 centimeter dan panjang ekor sekitar 100 centimeter.
Spesies ini mempunyai bulu tebal berwarna putih keabu-abuan dengan bintik-bintik berwarna hitam kecoklatan. Macan tutul salju tersebar di pegunungan salju Asia Tengah, mulai dari Afganistan sampai Tibet bagian timur.
Mangsa utama hewan ini terdiri dari kambing gunung, kelinci dan binatang-binatang lain yang terdapat di sekitar habitat macan tutul salju. Walaupun dilindungi di hampir semua negara, macan tutul salju diburu secara liar karena memangsa hewan ternak dan hewan ini diburu, terutama untuk diambil bulunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar