Salah satu tujuan berlibur paling terkenal di Pulau Sumatera
adalah Danau Toba yang di tengahnya terdapat pulau fantastik bernama
Pulau samosir. Tahukah Anda? ke dua objek wisata ini terletak di
Provinsi Sumatera Utara, dengan Medan sebagai ibukotanya. Kota Medan
merupakan kota terbesar di Pulau Sumatera.
Mayoritas Penduduk Kota Medan adalah suku Batak. Suku ini adalah salah satu suku yang cukup besar di Indonesia. Bahasa Batak “horas” cukup populer didengar sebagai salam saat mereka saling bertemu atapun menyapa orang lain.
Geografi
Kota Medan terletak di bagian utara
Pulau Sumatera. Posisi koordinatnya adalah 3°35′LU dan 98°40′BT. Kota
Medan berbatasan dengan Selat Malaka di sebelah utara dan Kabupaten Deli
Serdang di sebelah barat, timur, dan utara.
Medan Sumatera menjadi
tempat yang strategis sebab berada di jalur pelayaran Selat Malaka.
Dengan demikian, kota ini menjadi pintu gerbang kegiatan ekonomi
domestik dan mancanegara yang melalui Selat Malaka. Selain itu, Medan
juga berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan juga beberapa daerah
kaya sumber daya alam, mempengaruhi kemampuan Medan dalam hal ekonomi
sehingga memiliki hubungan kerjasama yang saling memperkuat dengan
daerah sekitarnya.
Luas Kota Medan adalah sekitar 26.510
hektar atau setara dengan 265,10 km². Dengan kata lain, Kota Medan
memiliki wilayah 3,6% dari keseluruhan Sumatera Utara.
Kota Medan jika diperlihatkan secara topografinya cenderung miring ke
utara. Kota ini berada pada 2,5 hingga 3,5 meter di atas permukaan laut.
Beberapa Sungai yang mengaliri Kota
Medan adalah Sungai Belawan, Sungai Badera, Sungai Sikambing, Sungai
Putih, Sungai Babura, Sungai Deli, Sungai Sulang-Saling, Sungai Kera,
dan Sungai Tuntungan. Pemerintah juga telah membuat kanal besar dengan
nama Medan Kanal Timur agar dapat mencegah banjir di beberapa wilayah
Kota Medan. Menara Air Tirtanadi adalah sebuah bangunan yang menjadi ikon Kota Medan.
Kota Medan dipimpin oleh seorang
walikota. Secara administratif, Medan terdiri atas 151 kelurahan dan 21
kecamatan, diantaranya adalah :
- Medan Tuntungan
- Medan Johor
- Medan Amplas
- Medan Denai
- Medan Area
- Medan Kota
- Medan Maimun
- Medan Polonia
- Medan Baru
- Medan Selayang
- Medan Sunggal
- Medan Helvetia
- Medan Petisah
- Medan Barat
- Medan Timur
- Medan Perjuangan
- Medan Tembung
- Medan Deli
- Medan Labuhan
- Medan Marelan
- Medan Belawan
Budaya
Berdasarkan sensus tahun 2010, jumlah penduduk Kota Medan adalah 2,109,330 jiwa. Mayoritas penduduk Kota Medan adalah suku Batak,
beberapa suku lainnya yang turut berdomisili di kota ini adalah suku
Jawa, Tionghoa, Mandailing, Minangkabau, Melayu, Karo, Aceh, Sunda, dan
Tamil. Selain itu, Suku pendatang dari ras Tionghoa juga menjadi bagian
dari penduduk Medan.
Bahasa yang kerap digunakan penduduk
sehari-hari adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Batak, dan Bahasa
Mandailing. Anda perlu mempelajari beberapa bahasa Batak yang sering
digunakan masyarakat setempat agar dapat menjalin komunikasi yang lebih
akrab selama berwisata di kota ini. Suku Melayu banyak yang memilih
tinggal di pinggiran kota sementara untuk suku Minangkabau dan Tionghoa
lebih dominan tinggal di tempat-tempat ramai karena banyak diantaranya
yang menjadi pedagang. Lain lagi dengan suku Mandailing, mereka akan
banyak dijumpai tinggal di daerah pinggiran yang lebih nyaman dan tidak
sepadat di kawasan perkotaan.
Islam dan Kristen Protestan adalah agama
yang dominan di kota ini. Setelahnya, secara berurutan adalah agama
Katholik, Budha dan Hindu. Kota Medan, seperti halnya Indonesia secara
umumnya, memberikan kebebasan kepada setiap masyarakat untuk dapat
melakukan ibadah sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Sehingga,
tidak sulit menemukan rumah ibadah saat anda berada di kota ini.
Aset budaya suku Batak yang sangat terkenal salah satunya adalah kain Ulos.
Kain Ulos secara umum memiliki bentuk seperti selendang, tetapi bahan
dan kegunaannya tentu berbeda. Kain Ulos secara khusus digunakan dalam
berbagai upacara adat, baik itu perayaan pernikahan, pesta adat,
kelahiran, ataupun duka saat anggota suku meninggal dunia. Cara
pemakaiannya juga berbeda antara pria dan wanita. Kain Ulos biasanya
tetap digunakan oleh suku Batak unutk acara-acara adat sekalipun mereka
sudah tidak berdomisili di kampung halamannya.
Kota Medan termasuk salah satu kota yang
mengalami perkembangan dan modernisasi yang cukup pesat dibandingkan
dengan kota-kota besar lainnya di Sumatera. Sekalipun demikian, Kota
Medan tetap menjadi istana wisata alam yang kemahsyurannya sudah
terdengar hingga ke mancanegara.
Wisata
Selain wisata alam, Kota Medan juga kaya
akan objek wisata sejarah, pendidikan, serta tempat liburan yang
modern. Semuanya tersaji secara lengkap di kota ini. Tidak hanya itu,
kuliner khas kota Medan juga akan memanjakan lidah Anda dengan
resep-resep khasnya yang akan membuat Anda ketagihan. Jalur-jalur
transportasi baik dari darat, perairan, dan udara untuk menuju
tempat-tempat wisata juga selalu mengalami pengembangan dan perbaikan
demi menciptakan kota Medan yang ramah akses. Layanan dan fasilitas umum
pun tersebar dan akan semakin memudahkan Anda dalam memenuhi setiap
kebutuhan selama berlibur.
Banyak sekali tempat wisata yang dapat Anda kunjungi, antara lain:
- Danau Toba
- Pulau Samosir
- Pemandian air panas
- Air terjun
- Istana Maimun
- Gedung Balai Kota lama
- Kantor Pos Medan
- Menara Air Tirtanadi sebagai ikon kota Medan
- Titi Gantung yaitu sebuah jembatan di atas rel kereta api
- Gedung London Sumatera
- Masjid Raya Medan
Selain itu juga terdapat beberapa bangunan tua yang cocok sekali bagi Anda pecinta wisata sejarah, seperti:
- Kantor Balai Kota
- Stasiun Kereta Api Lama
- Menara Bakaran Batu
- Tjong A Fie Mansion
- PT PP London Sumatera
- Gedung Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan
Yakinlah, Anda akan menghabiskan satu kertas penuh untuk menuliskan lokasi-lokasi wisata dalam daftar panjang liburan Anda di Kota Medan!
Sumber: http://www.gosumatra.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar