Prabu Tapa Agung menunjuk Purbasari, putri bungsunya sebagai pengganti.
"Aku sudah terlalu tua, saatnya aku turun tahta," kata Prabu Tapa.
Purbasari
memiliki kakak yang bernama Purbararang. Ia tidak setuju adiknya
diangkat menggantikan Ayah mereka. "Aku putri Sulung, seharusnya
ayahanda memilih aku sebagai penggantinya," gerutu Purbararang pada
tunangannya yang bernama Indrajaya.
Kegeramannya yang sudah
memuncak membuatnya mempunyai niat mencelakakan adiknya. Ia menemui
seorang nenek sihir untuk memanterai Purbasari. Nenek sihir itu
memanterai Purbasari sehingga saat itu juga tiba-tiba kulit Purbasari
menjadi bertotol-totol hitam. Purbararang jadi punya alasan untuk
mengusir adiknya tersebut. "Orang yang dikutuk seperti dia tidak pantas
menjadi seorang Ratu !" ujar Purbararang.
Kemudian ia menyuruh
seorang Patih untuk mengasingkan Purbasari ke hutan. Sesampai di hutan
patih tersebut masih berbaik hati dengan membuatkan sebuah pondok untuk
Purbasari. Ia pun menasehati Purbasari, "Tabahlah Tuan Putri. Cobaan ini
pasti akan berakhir, Yang Maha Kuasa pasti akan selalu bersama Putri".
"Terima kasih paman", ujar Purbasari.
Selama di hutan ia
mempunyai banyak teman yaitu hewan-hewan yang selalu baik kepadanya.
Diantara hewan tersebut ada seekor kera berbulu hitam yang misterius.
Tetapi kera tersebut yang paling perhatian kepada Purbasari. Lutung
kasarung selalu menggembirakan Purbasari dengan mengambilkan bunga
–bunga yang indah serta buah-buahan bersama teman-temannya.
Pada
saat malam bulan purnama, Lutung Kasarung bersikap aneh. Ia berjalan ke
tempat yang sepi lalu bersemedi. Ia sedang memohon sesuatu kepada
Dewata. Ini membuktikan bahwa Lutung Kasarung bukan makhluk biasa. Tidak
lama kemudian, tanah di dekat Lutung merekah dan terciptalah sebuah
telaga kecil, airnya jernih sekali. Airnya mengandung obat yang sangat
harum.
Keesokan harinya Lutung Kasarung menemui Purbasari dan
memintanya untuk mandi di telaga tersebut. "Apa manfaatnya bagiku ?",
pikir Purbasari. Tapi ia mau menurutinya. Tak lama setelah ia
menceburkan dirinya. Sesuatu terjadi pada kulitnya. Kulitnya menjadi
bersih seperti semula dan ia menjadi cantik kembali. Purbasari sangat
terkejut dan gembira ketika ia bercermin ditelaga tersebut.
Di
istana, Purbararang memutuskan untuk melihat adiknya di hutan. Ia pergi
bersama tunangannya dan para pengawal. Ketika sampai di hutan, ia
akhirnya bertemu dengan adiknya dan saling berpandangan. Purbararang tak
percaya melihat adiknya kembali seperti semula. Purbararang tidak mau
kehilangan muka, ia mengajak Purbasari adu panjang rambut. "Siapa yang
paling panjang rambutnya dialah yang menang !", kata Purbararang.
Awalnya Purbasari tidak mau, tetapi karena terus didesak ia meladeni
kakaknya. Ternyata rambut Purbasari lebih panjang.
"Baiklah aku
kalah, tapi sekarang ayo kita adu tampan tunangan kita, Ini tunanganku",
kata Purbararang sambil mendekat kepada Indrajaya. Purbasari mulai
gelisah dan kebingungan. Akhirnya ia melirik serta menarik tangan Lutung
Kasarung. Lutung Kasarung melonjak-lonjak seakan-akan menenangkan
Purbasari. Purbararang tertawa terbahak-bahak, "Jadi monyet itu
tunanganmu ?".
Pada saat itu juga Lutung Kasarung segera
bersemedi. Tiba-tiba terjadi suatu keajaiban. Lutung Kasarung berubah
menjadi seorang Pemuda gagah berwajah sangat tampan, lebih dari
Indrajaya. Semua terkejut melihat kejadian itu seraya bersorak gembira.
Purbararang akhirnya mengakui kekalahannya dan kesalahannya selama ini.
Ia memohon maaf kepada adiknya dan memohon untuk tidak dihukum.
Purbasari yang baik hati memaafkan mereka. Setelah kejadian itu akhirnya
mereka semua kembali ke Istana.
Purbasari menjadi seorang ratu,
didampingi oleh seorang pemuda idamannya. Pemuda yang ternyata selama
ini selalu mendampinginya dihutan dalam wujud seekor lutung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar